Kesiapan Masyarakat Hadapi Transformasi Digital

Kesiapan Masyarakat Hadapi Transformasi Digital

\"\" BENGKULU, bengkuluekspress.com - Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Dimana perlunya kesiapan masyarakat dalam menghadapi transformasi digital. Kepala Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Kaur Muflihah Fithriani, S.Ag., M.Pd.I selaku salah satu narasumber literasi digital pada Senin (23/8) mengatakan, literasi merupakan pengetaahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat komunikasi, atau jaringan secara sehat, bijak, cerdas, tepat, dan taa hukum. Pentingnya etika dalam menggunakan media sosial, katanya, meliputi tata krama, aturan, norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi atau tata cara yang sopan dalam penggunakan media sosial kepada orang lain. \"Cara beretika di media sosial, antara lain bahasa yang baik, penulisan yang baik saat publikasi, sesuai fakta, serta konten yang tidak mengandung isu SARA,\" ujarnya. Menurutnya, hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kenyamanan pengguna lain di media sosial, meliputi tidak membagikan berita hoaks, menggunakan bahasa yang baik,t idak mengusik privasi orang, membuat status yang baik, serta tidak menganggu digital orang. Sementara itu, Dosen STP Bandung dan Dosen Luar Biasa Akpar NHI Agung Ilham Triana,S.E., MM. Par menjelaskan, seiring dengan berkembangnya teknologi terutama dalam bidang digital dan internet peluang bisnis semakin terbuka, bahkan lebih luas dari biasanya. Bisnis-bisnis tradisional yang cenderung offline semakin banyak yang tergerus dengan pesaing-pesaingnya yang datang dari dunia online, atau bahkan muncul kolaborasi baru antara keduanya, dimana salah satunya adalah yang dikenal dengan toko online. \"Transformasi digital bisnis, meliputi modal relatif rendah, biaya operasional rendah, serta barang inventaris sedikit. Peluang bisnis, meliputi franchise, reseller online, preorder, dan drop shipper,\" ungkapnya. Disisi lain, Guru PPKN SMA Negeri 1 Kaur Ishardino, S.H menerangkan, selain itu, pentingnya membedakan hoax atau berita bohong. Dimana, ciri-ciri hoax, antara lain bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif, memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data, mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan, serta sumber berita tidak jelas. \"Motif seseorang menyebarkan hoax, meliputi provokasi, melakukan propaganda, menciptakan fitnah dan adu domba, serta suka berbagi namun malas membaca,\" jelasnya. Ia menambahkan, bahaya dan dampak hoax, antara lain pemicu terjadinya konflik, menimbulkan keresahan dan kecemasan, menimbulkan kebencian, terganggunya stabilitas keamanan, dan memecah belah persatuan bangsa. (HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: